Pages

Ads 468x60px

Monday, August 13, 2012

Leverage, leverage, dan leverage


Melihat dari kisah sukses orang-orang terkenal, terutama dalam bidang bisnis, ada satu kesamaan yang bisa kita temukan. Coba kita bayangkan bagaimana seseorang bisa memiliki aset hingga puluhan triliun dalam waktu 20 tahun. Bagaimana caranya seseorang yang tidak apa-apa muncul menjadi seorang miliarder dalam hitungan 10 tahun?

Rahasianya adalah mereka melakukan leverage. Pada umumnya, leverage berperan sangat besar dalam kesuksesan mereka. Leverage yang populer dan paling banyak dipahami oleh orang adalah dengan menggunakan hutang atau pinjaman. Ilustrasi sederhananya begini: Anda mempunyai uang IDR1 miliar dan menginvestasikannya dalam bisnis yang mampu menghasilkan laba 20% setahun. Berarti dalam setahun, anda akan mendapatkan keuntungan IDR200 juta. Berarti untuk tahun kedua, anda akan memiliki modal yang lebih besar menjadi IDR1,2 miliar. Ini adalah bisnis yang tidak menggunakan leverage.

Hal yang berbeda akan anda peroleh ketika menggunakan leverage. Selain dana IDR1 miliar yang anda miliki tadi, anda juga meminjam uang ke bank sebesar IDR500 juta dengan bunga tahunan 12%. Sekarang modal naik menjadi IDR1,5 miliar. Dengan modal IDR1,5 miliar tersebut, anda akan memperoleh keuntungan 20% tadi sebesar IDR300 juta dikurangi dengan bunga pinjaman bank yang harus anda bayar. Berarti anda akan memperoleh keuntungan bersih sebesar IDR240 juta (300 juta dikurangi dengan 12% X 500 juta). Berarti untuk tahun kedua, anda akan memiliki modal sebesar IDR1,24 miliar.

Leverage seperti inilah yang menjadi rahasia pebisnis dalam melipatgandakan kekayaan. Ilustrasi diatas adalah skenario yang sangat pesimis. Pada prakteknya, rata-rata leverage bisa  digunakan hingga 2-3 kali lipat dari ekuitas. Dalam contoh diatas, pinjaman bank juga sebenarnya bisa diperoleh lebih besar dari IDR500 juta, mungkin hingga 2-3 miliar sehingga modal bisnis anda akan meningkat menjadi 3-4 miliar pada awal tahun.

Dan dalam jangka waktu yang panjang, dengan keajaiban sistem pertumbuhan bunga majemuk (compound interest), perbedaan antara bisnis yang tidak menggunakan dengan yang menggunakan leverage ini akan sangat signifikan. Dari perhitungan saya dengan asumsi growth stabil 20% per tahun, jika tanpa leverage maka uang IDR1 miliar tadi akan menjadi sekitar IDR7,3 miliar dalam 20 tahun. Jika menggunakan leverage 0,5 kali dari ekuitas akan menjadi IDR10,7 miliar, jika menggunakan leverage 2 kali akan menjadi 21 miliar, jika leverage 3 kali akan menjadi 28,8 miliar. Perbedaan yang sangat besar bukan? Coba anda bayangkan jika asumsi pertumbuhan lebih besar dari 20%.

Memang pengenaan tarif pajak belum kita masukkan ke dalam ilustrasi di atas, tetapi itu tidak terlalu besar pengaruhnya. Dan terkadang bisnis memang tidak selalu stabil, ada kalanya mampu bertumbuh hingga diatas 50% setahun, namun ada kalanya juga bisnis malah bertumbuh negatif ketika sedang dalam masa resesi.

Inti dari leverage ini adalah meminjam uang ketika kita yakin bahwa uang hasil pinjaman tersebut akan menghasilkan tingkat pengembalian (return) yang lebih besar dibandingkan dengan bunga yang harus kita bayar atas utang tersebut. Jadi, tidak selamanya berutang itu adalah buruk.

Tetapi saya mengartikan leverage lebih luas lagi, saya berpendapat bahwa sebenarnya secara pribadi, kita juga mempunyai potensi atau kemampuan untuk me-leverage diri sendiri. Saya sebut ini dengan personal leverage. Anda bisa me-leverage diri melalui pergaulan dengan orang-orang yang berkualitas. Masuklah anda ke dalam lingkaran orang-orang berkualitas, dan pengaruhnya akan sangat terasa dalam jangka panjang. Dan menurut saya itu adalah hal yang sah-sah saja, asalkan anda juga memberikan kontribusi  yang menguntungkan terhadap orang tersebut, semacam simbiosis mutualisme mungkin. :D

0 comments: