Pages

Ads 468x60px

Thursday, December 17, 2009

Perdagangan Perdana, BTN Dominasi Bursa

Pada perdagangan sesi pagi(17/12/2009), saham BBTN berada di posisi pertama dalam daftar paling aktif, dengan kenaikan Rp 50 (6,25%) ke level Rp 850 dengan volume transaksi 599.569 lembar saham senilai Rp 254,9 miliar. Saham BTN mengalahkan BUMI yang biasanya berada di posisi pertama paling aktif.

Penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) PT Bank Tabungan Negara (BTN) kelebihan permintaan (oversubsribed ) hingga 2,04 kali. Semula, harga saham BTN tersebut ditawarkan pada level harga Rp750-Rp1.100 per saham. Harga Rp800 tersebut memberikan rasio keuntungan 1,6 kali dari nilai buku, sehingga pemodal bisa mengakumulasi keuntungan transaksi (capital gain) ke depan.

Saat penawaran umum perdana (initial public offering/IPO), BTN menawarkan 2,36 miliar saham pada harga Rp 800 per unit. Dana yang dihimpun melalui IPO tersebut mencapai Rp 1,88 triliun, menjadikan BTN sebagai bank dengan emisi IPO terbesar tahun ini. Dana hasil IPO ini akan digunakan untuk memperkuat basis permodalan guna mendukung ekspansi portofolio kredit BTN di masa mendatang.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting melihat bahwa penguatan terhadap harga saham ini masih terbuka lebar. Masih rendahnya valuasi dibandingkan nilai buku menjadi salah satu faktor pendukung penguatan harga. Pertumbuhan BTN yang sangat pesat tahun ini juga menjadi faktor positif. Aset perusahaan berdasarkan laporan keuangan Q3 tahun 2009 mengalami pertumbuhan hampir 40 % dari Rp. 1,467 triliun menjadi 2,045 triliun. Pertumbuhan permintaan terhadap perumahan di dalam negri juga akan meningkatkan profitabilitas perusahaan ini. Sesuai perkiraan dari Departemen Pekerjaan Umum di Indonesia dalam 5 tahun terakhir permintaan atas rumah baru akan mencapai 800.000 unit, sementara persediaan rumah baru hanya mencapai sekitar 400.000 unit setiap tahunnya, yang sebagian besar dibangun secara swadaya oleh masyarakat

Arman Boy

Associate Analyst Vibiz Research Centre

0 comments: