Melihat dari kisah sukses
orang-orang terkenal, terutama dalam bidang bisnis, ada satu kesamaan yang bisa
kita temukan. Coba kita bayangkan bagaimana
seseorang bisa memiliki aset hingga puluhan triliun dalam waktu 20 tahun. Bagaimana
caranya seseorang yang tidak apa-apa muncul menjadi seorang miliarder dalam
hitungan 10 tahun?
Rahasianya adalah mereka
melakukan leverage. Pada umumnya, leverage berperan sangat besar dalam kesuksesan mereka. Leverage yang
populer dan paling banyak dipahami oleh orang adalah dengan menggunakan hutang
atau pinjaman. Ilustrasi sederhananya begini: Anda mempunyai uang IDR1 miliar
dan menginvestasikannya dalam bisnis yang mampu menghasilkan laba 20% setahun.
Berarti dalam setahun, anda akan mendapatkan keuntungan IDR200 juta. Berarti
untuk tahun kedua, anda akan memiliki modal yang lebih besar menjadi IDR1,2
miliar. Ini adalah bisnis yang tidak menggunakan leverage.
Hal yang berbeda akan anda
peroleh ketika menggunakan leverage. Selain dana IDR1 miliar yang anda miliki
tadi, anda juga meminjam uang ke bank sebesar IDR500 juta dengan bunga tahunan
12%. Sekarang modal naik menjadi IDR1,5 miliar. Dengan modal IDR1,5 miliar
tersebut, anda akan memperoleh keuntungan 20% tadi sebesar IDR300 juta
dikurangi dengan bunga pinjaman bank yang harus anda bayar. Berarti anda akan
memperoleh keuntungan bersih sebesar IDR240 juta (300 juta dikurangi dengan 12%
X 500 juta). Berarti untuk tahun kedua, anda akan memiliki modal sebesar
IDR1,24 miliar.
Leverage seperti inilah yang menjadi
rahasia pebisnis dalam melipatgandakan kekayaan. Ilustrasi diatas adalah
skenario yang sangat pesimis. Pada prakteknya, rata-rata leverage bisa digunakan
hingga 2-3 kali lipat dari ekuitas. Dalam contoh diatas, pinjaman bank juga
sebenarnya bisa diperoleh lebih besar dari IDR500 juta, mungkin hingga 2-3
miliar sehingga modal bisnis anda akan meningkat menjadi 3-4 miliar pada awal
tahun.
Dan dalam jangka waktu yang
panjang, dengan keajaiban sistem pertumbuhan bunga majemuk (compound interest), perbedaan antara bisnis yang tidak menggunakan
dengan yang menggunakan leverage ini akan sangat signifikan. Dari perhitungan
saya dengan asumsi growth stabil 20%
per tahun, jika tanpa leverage maka
uang IDR1 miliar tadi akan menjadi sekitar IDR7,3 miliar dalam 20 tahun. Jika
menggunakan leverage 0,5 kali dari
ekuitas akan menjadi IDR10,7 miliar, jika menggunakan leverage 2 kali akan menjadi 21 miliar, jika leverage 3 kali akan menjadi 28,8 miliar. Perbedaan yang sangat
besar bukan? Coba anda bayangkan jika asumsi pertumbuhan lebih besar dari 20%.
Memang pengenaan tarif pajak
belum kita masukkan ke dalam ilustrasi di atas, tetapi itu tidak terlalu besar
pengaruhnya. Dan terkadang bisnis memang tidak selalu stabil, ada kalanya mampu
bertumbuh hingga diatas 50% setahun, namun ada kalanya juga bisnis malah
bertumbuh negatif ketika sedang dalam masa resesi.
Inti dari leverage ini adalah meminjam uang ketika kita yakin bahwa uang hasil pinjaman tersebut akan menghasilkan tingkat pengembalian (return) yang lebih besar dibandingkan dengan bunga yang harus kita bayar atas utang tersebut. Jadi, tidak selamanya berutang itu adalah buruk.
Tetapi saya mengartikan leverage
lebih luas lagi, saya berpendapat bahwa sebenarnya secara pribadi, kita juga
mempunyai potensi atau kemampuan untuk me-leverage
diri sendiri. Saya sebut ini dengan personal
leverage. Anda bisa me-leverage diri melalui pergaulan dengan orang-orang yang berkualitas. Masuklah anda ke dalam lingkaran orang-orang berkualitas, dan pengaruhnya akan sangat terasa dalam jangka panjang. Dan menurut saya itu adalah hal yang sah-sah saja, asalkan anda
juga memberikan kontribusi yang menguntungkan terhadap orang tersebut, semacam simbiosis
mutualisme mungkin. :D
0 comments:
Post a Comment