Bila diterjemahkan ke bahasa Indonesia, judul di atas berarti kekuatan modal. Modal disini saya maksudkan adalah unit moneter, atau dengan kata lain : UANG! Hidup kita di dunia ini memang tidak bisa lepas dari uang. Untuk makan dan kebutuhan sehari-hari kita butuh uang. Ada pameo yang mengatakan bahwa “Uang memang bukan segalanya, tapi segalanya butuh uang”.
Tetapi sadarkah kita kekuatan yang terkandung dalam modal uang tersebut. Kekuatannya adalah uang tersebut dapat berkembang secara pasif jika kita masukkan ke dalam instrumen investasi. Andaikan anda punya dana Rp. 1 M. Dana tersebut bisa dimasukkan ke deposito bank. Kita asumsikan deposito tersebut memberikan tingkat bunga sebesar 10% per tahun. Dengan asumsi bunga deposito 10% tersebut, dana tadi akan memperoleh bunga sebesar 100 juta. Jadi uang Rp 1 M tadi, dalam setahun akan berkembang menjadi Rp 1,1 M. Jika di hitung perbulan, berarti kita bisa memperoleh pendapatan pasif lebih dari Rp. 8 juta. Saya rasa duit sebanyak itu terbilang lumayan, bahkan mungkin jumlah yang sangat banyak untuk sebagian besar masyarakat kita. Mungkin sangat jauh di atas UMR. Sementara banyak orang yang bekerja keras, hanya sanggup mendapatkan sejuta sebulan. Itulah rahasia pertama dari uang bahwa “uang itu dapat berkembang biak”. Jadi inilah yang saya maksudkan dengan kekuatan modal disini.
Tapi benarkah demikian adanya bahwa uang anda berkembang?? Tunggu dulu!! Anda tahu inflasi? Bila diartikan secara kasar, inflasi adalah kenaikan harga secara umum. Bila harga-harga barang juga secara umum juga merangkak naik, tentu nilai riil atau daya beli (purchasing power) dari uang tersebut juga menurun. Misalkan sekarang harga tempe Rp. 10 ribu. Tahun depan mungkin harganya akan naik menjadi Rp. 11 ribu atau terjadi kenaikan sebesar seribu rupiah(10%). Berarti secara riil, nilai uang sepuluh ribu hari ini akan sama saja dengan sebelas ribu tahun depan. Kesimpulannya bahwa uang yang Rp. 1 M diatas tadi tidak tidak berkembang sama sekali! Kenapa?? Karena nilai uang Rp. 1 M akan sama saja dengan Rp. 1,1 M tahun depan. Bahkan pada kenyataannya, bunga deposito yang ditawarkan oleh bank itu malah tidak sanggup mengimbangi inflasi. Bila bunga deposito berada di bawah angka inflasi tahunan, berarti nilai uang anda tidak berkembang, malah menurun. Itulah rahasia kedua yang saya berikan disini bahwa “bunga deposito berada di bawah atau paling hanya sanggup mengimbangi inflasi”.
Itulah istilah yang dikenal dengan “time value of money” atau nilai waktu dari uang. Sederhananya, nilai uang seribu rupiah hari ini tidak sama dengan seribu rupiah tahun depan. Inilah dasar dari semua teori ilmu dalam bidang keuangan (corporate finance and investment). Semuanya berangkat dari inflasi. Makanya tidak heran bila inflasi merupakan isu yang sangat penting dan merupakan momok yang ditakuti para pembuat kebijakan ekonomi karena bisa menghancurkan perekonomian suatu bangsa. Bila anda sudah memahami konsep “time value of money”, berarti anda sudah selangkah maju untuk memiliki kecerdasan finansial. Selamat datang dalam dunia kecerdasan finansial !!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comments:
Boi, jadi manajer investasi gue dong. Tapi, duit gue gak sampe semilyar nih, bantu-bantu lah biar punya pendapatan pasif itu. Nanti lah ya...
Post a Comment