Pertemuan ekonomi tahunan
tingkat dunia (World Economic Forum)
akan diadakan mulai besok tanggal 25 hingga 29 Januari 2012 di Davos, daerah
dingin di kawasan Pegunungan Alpen, Swiss bagian Timur. Davos adalah daerah
tertinggi di kawasan Benua Eropa, sehingga juga merupakan daerah terdingin.
Pertemuan ini akan
dihadiri hampir 3.000 peserta dari berbagai belahan dunia, yang terdiri atas
sekitar 1.000 orang top eksekutif berbagai perusahaan, pemimpin politik dari
negara G20, para pebisnis dan tokoh-tokoh muda, pemimpin organisasi sosial
dunia, pemimpin spiritual dunia, dll. Acara ini akan dibuka secara resmi oleh
Kanselir Jerman Angela Merkel.
Tema yang diangkat
pada tahun ini adalah The Great Transformation: Shaping New Model. Dari tema ini, terlihat para pemimpin
dunia sudah semakin menyadari meningkatnya resiko yang akan kita hadapi di
depan, terutama terkait dengan masalah geo-ekonomi dan geo-politik. Tidak peduli
apakah dia negara terbelakang, berkembang, atau negara maju, semua menghadapi
masalah yang besar di depan mata.
Negara-negara maju
menghadapi resiko resesi berkepanjangan di depan, akibat pelemahan daya tahan
ekonomi terhadap ketidakpastian. Negara-negara berkembang menghadapi tekanan
inflasi yang tinggi dan resiko terjadinya bubbling
akibat leverage yang berlebihan dan
lemahnya sistem manajemen resiko.
Dunia memang
semakin rumit dan kompleks saat ini, berbagai model yang konvensional sudah
tidak sanggup meramal apa yang akan terjadi di depan. Kejadian black swan semakin sering terjadi, yang
tentunya diluar model dan statistik. Apa yang terjadi pada pasar properti tahun
2007 adalah contohnya.
Globalisasi
mengakibatkan ketergantungan antara yang satu dengan yang lain semakin tinggi.
Satu pihak tidak dapat menutup mata terhadap permasalahan yang dihadapi pihak
lain, baik dalam konteks antar negara, bisnis, dan pribadi.
Resiko besar
terkait lingkungan hidup juga kita hadapi di depan. Resiko ledakan penduduk 7
miliar jiwa juga akan menjadi salah satu isu yang hangat, terkait dengan
peningkatan emisi karbon dan kebutuhan pangan.
Keajaiban sistem
ekonomi kapitalisme "invisible hand" juga sudah sering dipertanyakan. Kritik terhadap model
ekonomi ini sudah sangat banyak bermunculan. Ambruknya raksasa-raksasa
kapitalis dunia menjadi penyebabnya.
Dunia berharap
banyak pada forum kali ini. Sudah saatnya para pengambil keputusan bersama-sama
merumuskan bagaimana langkah dunia kedepannya. Mungkin saja nanti akan
ditemukan satu model ekonomi baru yang lebih sempurna. Saya tidak ada bayangan
tentang ini. Atau mungkin akan ditawarkan model ekonomi yang berbasis pada satu
agama tertentu? Ya menurut saya pribadi itu bukan kemajuan, malah merupakan
satu kemunduran. :p
0 comments:
Post a Comment