tag:blogger.com,1999:blog-72444056094323176782024-03-05T17:29:31.509+07:00Think and FeelArman Boyhttp://www.blogger.com/profile/12731574986531862280noreply@blogger.comBlogger71125tag:blogger.com,1999:blog-7244405609432317678.post-57823030718238445812014-08-16T14:24:00.000+07:002014-08-16T14:28:10.296+07:00Membahas tentang Nasionalisme
Nasionalisme,
khususnya dalam konteks negara yang pernah mengalami masa kolonial seperti
Indonesia, menjadi salah satu topik yang hangat. Ada pendapat bahwa rasa
nasionalisme berguna sebagai 'alat' untuk orang-orang dalam perjuangan
anti-kolonial, untuk membakar semangat dan memunculkan rasa senasib yang
tertindas.
Beberapa
ribu tahun yang lalu, manusia hidup dalam kelompok-kelompok suku di Arman Boyhttp://www.blogger.com/profile/12731574986531862280noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7244405609432317678.post-44036665506131017892014-07-25T03:32:00.000+07:002014-07-25T04:18:52.036+07:00The Emperor's New Clothes
Dongeng ini bercerita tentang seorang kaisar, yang terkenal pongah, hidup penuh dengan puja-puja para
penjilat. Kisah ini sangatlah terkenal, ditulis oleh Hans Christian Andersen
yang termahsyur, hidup di Denmark pada abad ke XIX.
Cerita ini mengajarkan nilai kebajikan dalam hidup, menginspirasi banyak
penciptaan film, music, drama, balet, dan animasi. Juga menginspirasi
Elton John Arman Boyhttp://www.blogger.com/profile/12731574986531862280noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7244405609432317678.post-86124898620776097552014-06-20T04:05:00.000+07:002014-06-25T18:19:57.207+07:00Resiko Perdagangan Frekuensi Tinggi
Kontan, 20 Juni 2014
Bank of America, Bursa Saham New York
(NYSE), dan beberapa perusahaan broker yang melakukan perdagangan frekuensi tinggi mendapat gugatan class action dari ibu kota negara bagian
Rhode Island, Amerika Serikat. Kejadian ini terjadi pada April 2014 lalu.
Mereka dituduh telah melakukan manipulasi pasar sekuritas AS dalam perdagangan frekuensi tinggi (High
Frequency Trading).
Arman Boyhttp://www.blogger.com/profile/12731574986531862280noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7244405609432317678.post-73848251365873579772014-06-16T18:06:00.000+07:002014-06-16T19:39:03.768+07:00The Art of Rethorics
Dalam debat calon presiden semalam, retorika yang dilemparkan kebanyakan dibangun diatas kontradiksi dan
melanggar logika ekonomi. Contohnya seorang kandidat mengatakan angka pengangguran akan ditekan secara signifikan dengan mengembangkan
sektor pertanian. Kedengarannya memang hebat dan populis,
namun sebenarnya tidak sesuai logika ekonomi. Saya tidak tahu dimana ini orang
belajar ekonomi.
Arman Boyhttp://www.blogger.com/profile/12731574986531862280noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7244405609432317678.post-53831356214536653512014-04-04T01:40:00.001+07:002014-04-10T03:55:43.224+07:00Kutukan Negara Kaya : The Paradox of Plenty
Indonesia adalah negara kaya. Itu adalah fakta yang tak
terbantahkan.
Kekayaan alam telah muncul menjadi menjadi mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam beberapa dekade terakhir. Dari resesi
ekonomi tahun 1965, dimana saat itu ekonomi minus 8%, Indonesia mulai bangkit
di tahun 1970-an. Di masa itu pertumbuhan ekonomi bersumber dari ledakan harga
minyak di pasar internasional.
Arman Boyhttp://www.blogger.com/profile/12731574986531862280noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7244405609432317678.post-54024315194070109912014-03-21T18:37:00.001+07:002014-03-28T15:10:15.123+07:00Politik dan Pemburu Rente: Friends in High Places
Dua tahun lalu saya ikut menyusun in-depth report dan investigasi ketika membuat profiling
terhadap 20 orang terkaya Indonesia versi Majalah Forbes. Yang menarik
perhatian saat itu adalah ternyata sangat susah ditemukan diantara 20 nama itu
yang tidak memiliki koneksi politik level atas. Saya sebenarnya ingin
mengatakan bahwa tidak ada diantara 20 nama itu yang tidak terkoneksi ke
Arman Boyhttp://www.blogger.com/profile/12731574986531862280noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7244405609432317678.post-90455593843596655732014-03-16T21:18:00.000+07:002014-03-21T03:48:35.211+07:00Jokowi Effect : A Drug on the Market
Kontan, 17 Maret 2014
Jokowi berhasil mengubah mood pasar saham Jakarta hanya dalam hitungan jam. Running trade yang penuh dengan warna
merah tiba-tiba mendadak hijau. Indeks yang sempat berkubang di zona merah
hingga minus 1% di sesi pagi 14 Maret 2014, berhasil berbalik arah melonjak
begitu kabar deklarasi Jokowi sebagai calon presiden menyebar di pasar.
Indikator pasar saham Jakarta Arman Boyhttp://www.blogger.com/profile/12731574986531862280noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7244405609432317678.post-76016120248074835672013-09-09T23:33:00.000+07:002013-09-09T23:42:43.526+07:00Overconfidence Effect in Economy
"Our country was too confident. We feel highly idolized by foreign countries. When in fact, they (foreigners) reluctant to engage with Indonesia ". This quote I heard about five years ago from my professor in class. He is one of the respected economic technocrats in this country.
The statement was said by Prof. Dorodjatun Kuntjoro-Jakti. He was Minister for Economic Affairs in 2001-2004. Arman Boyhttp://www.blogger.com/profile/12731574986531862280noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7244405609432317678.post-91578679225378408902013-08-27T03:54:00.000+07:002013-08-27T15:56:43.504+07:00Krisis dan Kesempatan
Koran Kontan, 27 Agustus 2013
Arman Boy Manullang
Jika ingin
mencari kambing hitam atas krisis pasar keuangan saat ini, salahkan saja Ben
Bernanke. Sinyal tapering off atas
formula moneter ajaib “quantitative
easing” yang diucapkannya memicu aksi sell
off di pasar negara berkembang. Apa daya, nilai Rupiah ikut terseret
pelarian modal itu. Semua tak lepas dari membaiknya data perekonomian Arman Boyhttp://www.blogger.com/profile/12731574986531862280noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7244405609432317678.post-58452241987449020172013-07-04T23:59:00.001+07:002013-07-05T02:51:28.560+07:00Ilusi Objektivitas
Satu ketika saya bertanya kepada
seorang teman: “Seberapa yakinkah kamu dengan agama yang kamu anut?”. Dia
menjawab: “100 persen!”. Ketika saya melakukan eksplorasi terhadap keyakinannya
itu, ternyata yang saya dapatkan tak lebih dari keyakinan tanpa dasar yang
jelas.
Okelah, itu adalah hak setiap orang.
Saya tidak tertarik membahas tentang keyakinan. Debat kusir tentang ini tidak akan
Arman Boyhttp://www.blogger.com/profile/12731574986531862280noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7244405609432317678.post-18536837595752308222013-06-21T21:45:00.003+07:002013-06-24T13:29:40.335+07:00Sinyal The Fed Berefek Besar
Kontan, 21 Juni 2913
Arman Boyhttp://www.blogger.com/profile/12731574986531862280noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7244405609432317678.post-19648045770606702742013-06-17T01:05:00.001+07:002013-06-18T21:50:53.346+07:00Sajak tentang Laut
Kalau kau
merasa hebat
kalau kau
merasa besar
cobalah pergi
ke tengah laut luas
dalam deburan ombak
Kau akan merasa
dirimu tak berarti
Deburan
ombak, laut tak berujung,
cakrawala tak terjangkau
akan
hancurkan ego dan kesombonganmu
ragamu
hanyut dibawa deburan ombak
jiwamu
melayang ke batas kaki langit
Kau boleh
memiliki segalanya
kau boleh
dihormati orang
namun semuanya
akanArman Boyhttp://www.blogger.com/profile/12731574986531862280noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7244405609432317678.post-83337431313099137982013-06-08T16:27:00.000+07:002013-06-12T15:24:20.886+07:00Menggugat Konsumsi Orang Kaya Baru
Kontan, 12 Juni 2013
Perilaku
konsumsi yang tidak terkendali tampaknya sudah mulai merasuki masyarakat
Indonesia. Setidaknya begitulah fenomena yang terjadi terutama di kawasan
kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan. Starbucks, Toyota
Kijang, Bioskop 21, Zara, iPhone, Galaxy adalah keseharian masyarakat modern
kelas menengah.
Propaganda
ini sering digunakan Arman Boyhttp://www.blogger.com/profile/12731574986531862280noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7244405609432317678.post-17598854024299117932013-05-29T06:30:00.000+07:002013-05-29T06:50:54.116+07:00Gita Wirjawan: From Wall Street to Main Street
Beberapa
kali saya melihat beliau dengan langsung, terasa sosok yang high profile dan sangat berkelas – ciri khas dari seorang
Wall Street guy. Kharisma dan kepintarannya pun keluar ketika berbicara tentang
pertumbuhan ekonomi, cost of capital,
convertible debts, mezzazine financing, dan terminologi lain yang akrab
bagi yang berkutat di sektor keuangan.
Gita
Wirjawan adalah success story Arman Boyhttp://www.blogger.com/profile/12731574986531862280noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7244405609432317678.post-31328709797681844822013-05-28T19:27:00.000+07:002013-06-12T19:39:03.894+07:00Analisis Efek Harga BBM ke Bursa
Kontan, headline 28 Mei 2013
Arman Boyhttp://www.blogger.com/profile/12731574986531862280noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7244405609432317678.post-18373106927535795642013-05-24T19:49:00.000+07:002013-06-12T20:05:24.469+07:00Asing Keluar, Waspada Masuk Bursa!
Kontan. headline 24 Mei 2013
Arman Boyhttp://www.blogger.com/profile/12731574986531862280noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7244405609432317678.post-35086797829997685382013-05-18T09:20:00.000+07:002013-05-23T20:51:54.599+07:00Anomali Pasar Saham dan Bahaya Bubble
Arman Boy Manullang
Pengamat Pasar Modal
Koran Kontan, Kamis, 23 Mei 2013
Ada anomali yang sangat terasa. Perekonomian
global dan domestik sudah memberikan sinyal perlambatan. Ancaman inflasi sudah
menunggu. Kondisi politik sudah memanas. Defisit neraca perdagangan melebar. Namun
pasar saham tak kunjung memberikan sinyal pembalikan arah. IHSG terus
menciptakan rekor level tertinggi baru. Arman Boyhttp://www.blogger.com/profile/12731574986531862280noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7244405609432317678.post-79636133162329510592013-05-14T06:29:00.001+07:002013-06-12T14:46:47.356+07:00Skandal Bloomberg Terminal dan Insider Information
Kontan, 17 Mei 2013
Skandal penyalahgunaan
informasi Bloomberg Terminal
menyeruak beberapa hari ini. Isu ini tidaklah main-main sebab layanan ini
digunakan oleh raksasa-raksasa keuangan dunia. Bahkan Gubernur Bank Sentral US
(The Fed) Ben Bernanke menjadi
sasaran penyusupan melalui Bloomberg
Terminal. Siaran berita keuangan CNBC terus memanfaatkan isu ini untuk
menjatuhkan reputasi Bloomberg. Arman Boyhttp://www.blogger.com/profile/12731574986531862280noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7244405609432317678.post-25826254767624758822013-05-08T20:41:00.000+07:002013-05-08T20:41:52.520+07:00Rating Investasi dan Subsidi BBM
Salah satu
alasan bagi S&P tak kunjung memasukkan Indonesia ke rating investment grade
adalah adalah permasalahan subsidi energi yang tak kunjung berakhir. Kontras
dengan dengan Filipina yang sudah dimasukkan ke dalam rating layak investasi
BBB-. Pada 2 Mei 2013, S&P mempertahankan status Indonesia di level BB+ dan
menurunkan prospek dari positif menjadi stabil. Dan kebetulan saat ini,Arman Boyhttp://www.blogger.com/profile/12731574986531862280noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7244405609432317678.post-69899563586865337642013-05-08T02:14:00.000+07:002013-05-08T02:58:05.317+07:00Mind Without Fear
Hari ini
adalah hari kelahiran pujangga besar asal India Rabrindanath Tagore (1861 -
1941), seorang filsuf yang berhasil membawa pemikiran dan budaya Asia sejajar
dengan karya-karya Barat sehingga mendapatkan hadiah nobel bidang sastra tahun
1913.
Sekitar 9
tahun lalu pertama kali saya mengenal salah satu karya Rabrindanath Tagore,
yaitu Mind Without Fear. Karya ini
banyak mempengaruhi Arman Boyhttp://www.blogger.com/profile/12731574986531862280noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7244405609432317678.post-80749928200315073122013-04-29T20:37:00.000+07:002013-05-03T20:03:47.871+07:00Shifting Dana Global
Oleh: Arman Boy Manullang*
Dimuat di Koran Kontan, 29 April 2013
The Economic Times, 24
April 2013 melaporkan
bahwa dana asing global telah keluar dari India sepanjang kuartal pertama 2013
mencapai USD 1,2 miliar. Penjualan dilakukan oleh pengelola dana global,
seperti HSBC, Fidelity, dan JPMorgan. Dana yang keluar melalui pelepasan
aset-aset domestik ini diakibatkan Arman Boyhttp://www.blogger.com/profile/12731574986531862280noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7244405609432317678.post-17590494464536213932013-03-22T21:28:00.001+07:002013-03-22T21:29:22.292+07:00Ancaman Bubble Properti Indonesia : How High Can You Go?
Jika malam hari
tiba, kebanyakan unit-unit di apartemen itu gelap gulita tanpa lampu penerangan,
pertanda tidak sedang ditempati atau tidak ada aktivitas kehidupan di dalamnya.
Pengamatan saya sekilas menunjukkan bahwa tidak sampai setengah dari unit apartemen
tersebut yang berpenghuni. Namun, unit yang tidak berpenghuni itu bukan berarti
tidak ada pemilik. Fakta ini
kontras dengan Arman Boyhttp://www.blogger.com/profile/12731574986531862280noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-7244405609432317678.post-6014704586082021232013-03-11T20:26:00.000+07:002013-03-11T20:39:40.975+07:00Agama dan Masyarakat Kosmopolitan
Agama
mungkin adalah hal yang tidak relevan lagi dalam konsep masyarakat kosmopolitan
— ide bahwa seluruh umat manusia adalah bagian dari komunitas tunggal. Sebab
agama, melalui ajaran dan doktrin, cenderung mengarahkan manusia untuk
berpikiran sempit, tidak bebas nilai, dan yang pada akhirnya akan menimbulkan
konflik sesama. Ide masyarakat kosmopolitan ini mungkin menjadi dasar berpikir
semuaArman Boyhttp://www.blogger.com/profile/12731574986531862280noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7244405609432317678.post-34152424117072069472013-02-19T03:54:00.001+07:002013-02-19T05:37:32.120+07:00Bakrie VS Rothschild II: Hary Tanoe “The Saviour” of Bakrie?
Lin
Che Wei pernah mengatakan bahwa Grup Bakrie memiliki 9 nyawa sehingga sangat
susah untuk ambruk. Beliau menganalogikan seperti kucing yang baru kehilangan
lima nyawa, jadi masih ada sisa 4 nyawa lagi. Bukti dari perkataan analis keuangan
yang sangat saya kagumi di Indonesia ini mungkin sudah ada di depan mata saat
ini.
Sangat
layak juga Nirwan Bakrie sebagai front-man
bisnis keluarga Arman Boyhttp://www.blogger.com/profile/12731574986531862280noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7244405609432317678.post-3271003830352571292013-01-29T14:29:00.001+07:002013-01-29T14:29:12.170+07:00Permasalahan Sektor Perbankan Indonesia
Bisnis sektor perbankan Indonesia memang adalah sangat menarik,
bila dibandingkan dengan negara lain dalam regional. Dengan profit margin yang
sangat tinggi, yang terutama didorong oleh tingginya kredit sektor konsumsi
(lagi-lagi berasal dari konsumsi masyarakat kelas menengah), ditambah dengan
angka kredit macet (NPL) yang terjaga dibawah level 3%, membuat sektor ini
menjadi surga untuk Arman Boyhttp://www.blogger.com/profile/12731574986531862280noreply@blogger.com0